Buat sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat
sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus
menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik
sakit gigi daripada bikin skripsi” xixie.. entahlah mungkin masih belum
paham bagaimana cara menyusun skripsi yang baik.
Untuk
menyusun sebuah skripsi biasanya mahasiswa harus sudah memenuhi syarat
yakni sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP
Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan lainnya, tergantung
kebijakan dari masing-masing universitas atau fakultas. Walau begitu
bukan berarti anda dilarang coba2 menulis skripsi, karena tidak ada
salahnya juga kan mempersiapkan skripsi jauh-jauh hari :)
Tak
usah terlalu stres dan uring-uringan memikirkan skripsi karena
kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat
kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan.
Skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak
perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
Nah untuk lebih jelas mengetahui panduan dan cara menyusun sebuah skripsi
anda bisa mendownload ebook Panduan Penulisan skripsi dan bagaimana
cara cepat menyusun skripsi di bagian akhir. Disini saya hanya akan
berikan gambarannya saja
Penulisan skripsi untuk semua jenis penelitian di sajikan dalam lima bab sebagai berikut:
* Bab I: Pendahuluan
* Bab II: Tinjauan Pustaka
* Bab III: Metode Penelitian
* Bab IV: Hasil Penelitian dan Bahasan
* Bab V: Simpulan dan Saran
Setiap
penulisan dari bab ke bab dianggap perlu untuk menyajikan alinea
pembuka/penghubung berisi uraian pengantar yang menjelaskan keterkaitan
bab yang bersangkutan dengan bab sebelumnya. Alinea penghubung ini
ditulis dalam alinea pertama dari setiap awal bab.
Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan
2. Rumusan Permasalahan
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
PENJELASAN
a. Latar Belakang Permasalahan
1.
Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati
dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan
judul.
2. Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat
didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber utama
dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian
terdahulu, jurnal dan internet
3. Latar Belakang Penelitian
memuat hasil penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan
sumber jurnal yang dipakai sebagai referensi.
4. Apabila
perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan laporan keuangan,
misalnya rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang
Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun.
b. Rumusan Permasalahan
1.
Rumusan permasalahan disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat
tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu
dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu untuk dijawab.
2. Rumusan permasalahan merupakan inti penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesa
c. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian,Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak
dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada
permasalahan. Berikut ini beberapa contoh cara pengungkapan tujuan
penelitian yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah
untuk …………. atau penelitian ini bertujuan untuk …………………dan sebagainya.
2. Kegunaan Penelitian,Kegunaan penelitian, menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri.
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori
2. Hipotesis Penelitian
PENJELASAN
a. Kerangka Teori
1.
Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian
terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)
2.
Cara penulisan dari subbab ke subbab yang lain harus tetap mempunyai
keterkaitan yang jelas dengan memperhatikan aturan penulisan pustaka.
3.
Penulisan nama pengarang dalam Endnotes atau Footnotes yang bersumber
dari kepustakaan tidak perlu mencantumkan gelar akademik.
4.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus
memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan permasalahan
yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi, maka yang
digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak terbit
lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang
menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak
berlaku.
5. Semakin banyak sumber bacaan, semakin baik, dengan
jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau sumber lain
misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain.
6. Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua jenis penelitian.
7. Dalam kerangka teori, peubah dicantumkan sebatas yang diteliti dan dapat dikutip dari dua atau lebih karya tulis/bacaan.
8. Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
9.
Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model
teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab
tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup menyusun Model teori
dan beri keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran
penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat
berupa kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang
berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang
sudah disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu
memberikan batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.
b. Hipotesis Penelitian
Jika penelitian bersifat korelasional maka:
1.
Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II dalam
sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan
hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab III.
2.
Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk
menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun
bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu dicantumkan
hipotesis mayor dan minor.
3. Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.
3. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Peubah dan Pengukuran
3. Populasi dan Sampel
4. Metode Pengumpulan Data
5. Metode Analisis
PENJELASAN
a. Jenis Penelitian
Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif, misalnya:
1. Historis;
2. Deskriptif;
3. Perkembangan;
4. Kasus dan penelitian lapangan;
5. Korelasional;
6. Kausal komparatif;
7. Eksperimen murni;
8. Eksperimen semu;
9. Kaji tindak.
1. Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut :
1. Daya tarik permasalahan;
2. Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan;
3. Tersedianya alat dan kondisi kerja;
4. Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan;
5. Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;
6. Resiko kegagalan.
2. Jenis penelitian dimaksud dapat dilacak dari judul, latar belakang
permasalahan dan tujuan penelitian, sehingga dapat dijelaskan alasan
penentuan jenis penelitian tertentu tanpa menyajikan definisi jenis
penelitian itu sendiri.
b. Peubah dan Pengukuran
1.
“Peubah (Variable) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” (
Sugiyono, 2003, 32)
2. Peubah harus terukur
c. Populasi dan Sampel
1. “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok
dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus
didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 79)
2. “ Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
d. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data misalnya:
1. “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)
maupun dengan menggunakan telpon.
2. Kuesioner (angket) dapat
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3. Observasi merupakan
suatu proses yang komplek , suatu proses yang tersusun dari pelbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)
e. Metode Analisis
Metode analisis disesuaikan dengan Rumusan Permasalahan pada Bab I
Jika
metode analisis menggunakan regresi dengan Ordinary Least Square (OLS)
Estimators, maka uji asumsi klasik harus dilakukan. Lihat buku
“Ekonometrika Dasar” oleh Damodar Gujarati alih bahasa Sumarno Zain,
2000.
4. HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
1. Penyajian DataPada subbab ini dipaparkan data yang ada relevansinya dengan topik skripsi.
2. Analisis Data dan Interpretasi
5. SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
b. Saran
PENJELASAN
1. Simpulan menjelaskan butir-butir temuan (hasil penelitian dan bahasan) yang disajikan secara singkat dan jelas.
2.
Saran-saran merupakan himbauan kepada instansi terkait maupun peneliti
berikutnya yang berdasarkan pada hasil temuan. Saran sebaiknya selaras
dengan topik penelitian
Lampiran: memuat hal-hal atau informasi
yang mendukung bab-bab sebelumnya, misalnya: data (hasil Questionaire,
data time series), Laporan Keuangan perusahaan (Neraca, R/L dsb),
informasi yang terkait dengan hasil (misal: olahan komputer, diskripsi ,
hasil uji validitas dan reliabilitas) dsb.http://www.rizkythea.net/2010/04/panduan-cara-menyusun-skripsi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar