A. Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek
menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat,
dapat mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat
berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal,
kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4)
menegaskan makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk
kesatuan pikiran.
Ciri-ciri subjek:
1. jawaban apa atau siapa
2. didahului kata bahwa
3. berupa kata atau frasa benda (nomina)
4. disertai dengan kata ini atau itu
5. disertai pewatas yang
6. kata sifat didahului kata si atau sang: si cantik, si hitam, sang perkasa
7. tidak didahului preposisi: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain.
8. tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan.
B. Predikat
Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara
eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk
kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2)
menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang
diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan
makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan.
Ciri-ciri predikat:
1. jawaban mengapa, bagaimana
2. dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan
3. dapat didahului keterangan aspek: akan, seudah, sedang, selalu, hampir
4. dapat didahului keterangan modalitas: sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain
5. tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek
6. didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
7. predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifatm atau bilangan.
C. Objek
Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat,
namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat
bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu
sendiri. Predikat kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek.
Biasanya, predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i,
misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i, misalnya: mengambili,
melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi: (1) membentuk
kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2) memperjelas makna
kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
Ciri-ciri objek:
1. berupa kata benda
2. tidak didahului kata depan
3. mengikuti secara langsung di belakang predikat transitif
4. jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif
5. dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasifkan.
D. Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi
pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas.
Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan,
laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu,
sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri keterangan:
1. bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap.
2. tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat
3. dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat,
syarat, cara, posesif (posesif ditrandai kata meskipun, walaupun, atau
biarpun), dan pengganti nomina (menggunakan kata bahwa).
Sumber: Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: Grasindo
Wah ngebantu neh,,ane nyari muter-muter gag taunya di mari ada
BalasHapussama-sama gan.. hohohohoho
BalasHapus